Senin, 20 Desember 2010

TUGAS 8


TUGAS 8

BISNIS INTERNASIONAL

1. Dalam bisnis internasional dikenal dua transaksi bisnis internasional, yaitu ;
a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.


b. Pemasaran International (International Marketing)
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

2. Tahap dalam memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
1. EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)
Dalam rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke negeri asing itu.


2. EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula disebut sebagai tahap “ekspor aktif", sedangkan tahap pertama tadi disebut tahap pembelian atau “Purchasing".


3. PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada perusahaan asing tersebut.


4. FRANCHISING
Tahap berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya, pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk "Franchising". Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut sebagai "Franchisee" sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai "Franchisor". Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.


Beberapa contoh kongkrit dari bentuk ini adalah KFC (Kentucky Fried Chiken), Mc Donalds, California Fried Chiken dan sebagainya. Bentuk ini pada saat ini berkembang tidak saja antarnegara akan tetapi saat ini juga terdapat bentuk-bentuk franchise yang terjadi di dalam suatu negara itu sendiri.
Sebagai contoh untuk Indonesia adaIah Es Teler 77, Ayam Goreng NY. Suharti, Hero Supermarket dan lain sebagainya. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer di negeri kita dan juga di negara lain dan banyak dilaksanakan di dalam negeri sendiri antar perusahaan domestik ini memiliki beberapa kebaikan yang antara lain :
a. Manajemen sistem yang sudah teruji.
b. Memiliki nama yang sudah terkenal.
c. Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a. Biaya tinggi untuk menrlapatkan Franchise
b. Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
c. Sangat dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain. Apabila terdapat kegagalan yang satu akan timbul anggapan bahwa bentuk franchise yang lain pun jelek juga.


5. PEMASARAN DI LUAR NEGERI
Tahap berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu di negeri asing (Home Country). Lain dengan tahap-tahap sebelumnya maka manajemen pemasaran masih tetap berada dalam tanggung jawab dari perusahaan di negara penerima. Dalam hal itu maka perusahaan itu akan mengetahui lebih pasti tentang perilaku konsumennya yang tidak lain dan tidak asing baginya karena mereka adalah juga orang-orang setempat atau penduduk setempat pula. Lain halnya dalam tahap ini maka pengusaha pendatang yang nota bene adalah orang asing harus mampu untuk mengetahui perilaku serta kebiasaan yang ada di negeri penerima itu sehingga dapat dilakukan program-program pemasaran yang efektif. Tahap ini sering pula disebut sebagai tahap "Pemasaran Aktif" atau "Active Marketing".


6. PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI (Total International Business)
Tahap yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri pada bisnis internasional yaitu tahap "Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri". Tahap ini juga disebut sebagai "Total International Business". Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mungkin lalu dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima tersebut. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut yang pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan bangsanya.
Suatu negara yang ingin melindungi salah satu cabang industrinya di dalam negeri akan selalu mengenakan tarif bea masuk yang tinggi terhadap masuknya barang-barang hasil industri yang bersangkutan dari negara asing ke negerinya itu. Hal ini wajar karena apabila tidak maka impor barang hasil industri dari negara asing itu akan menyaingi dan kemudian mematikan cabang industri tersebut di dalam negerinya sendiri. Tarif bea masuk tersebut akan diberlakukan sedemikian rupa tingginya sehingga menjadikan harga jual barang-barang yang diimpor itu nanti akan lebih tinggi daripada harga barang tersebut yang dibuat oleh industri di dalam negerinya sendiri itu.
Hambatan perdagangan adalah antara lain berupa pemilihan partner dagang dari suatu negara tertentu saja yang biasanya partner tersebut dipilih atas dasar pertimbangan baik ekonomis maupun nonekonomis. Dalam hal ini misalnya saja hanya dari negara-negara yang serumpun ataupun yang menjadi kelompok ekonomi tertentu seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa atau Europian Economic Community), begitu pula ASEAN yang pada saat ini membentuk AFTA (Asean's Free Trade Area). Selain itu negaia-negara di Amerika Utara dan Kanada juga membentuk blok perdagangan seperti itu yang disebutnya sebagai NAFTA (North American Free Trade Agreement) dan sebagainya. Lebih dari itu bahkan seringkali proteksi macam ini dilakukan atas dasar pertimbangan militer yaitu hanya negara-negara yang tergabung dalam suatu pakta pertahanan militer tertentu saja.
Suatu cara lain yang sering dipergunakan oleh suatu negara untuk membatasi impor suatu komoditi tertentu adalah dengan menetapkan "Quota Impor". Dalam hal ini negara tersebut menentukan bahwa untuk komoditi tertentu hanya dapat diimpor sampai dengan jumlah tertentu saja dan tidak diperkenankan melebihi jumlah quota yang telah ditentukan. Oleh sebab itulah maka bagi Indonesia yang ingin melebarkan jalur perdagangan internasionalnya selalu mencari negara-negara lain yang tidak mengenakan quota terhadap barang dagangan kita. Negara yang tidak menetapkan quota lalu disebut sebagai "Negara nonquota".
Cara lain lagi yang terasa sangat keras adalah dengan melakukan "embargo". Dengan cara demikian maka negara tersebut melarang masuknya semua komoditi yang datang dari suatu negara tertentu yang dikenakan embargo tersebut. Sebagai contoh negara Irak setelah kalah perang dalam perang teluk dan tidak mau mematuhi ketentuan PBB untuk memusnahkan senjata nuklirnya lalu dikenai sanksi embargo oleh semua negara di seluruh dunia. Dengan embargo itu maka Irak mengalami penderitaan ekonomi yang akhirnya lalu memenuhi tuntutan PBB dan kemudian berhasil mengendorkan embargo tersebut.
Masih ada satu bentuk lain lagi bagi suatu negara untuk membatasi Impor dari negara lain yaitu dengan cara yang sering disebut sebagai "Exchange Control" atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai "Imbal Beli". Dengan cara ini maka setiap negara yang akan menjual barangnya ke suatu negara maka dia harus juga membeli komoditi dari negara tersebut. Dengan cara ini maka apabila negara itu tidak membeli komoditi imbalan maka transaksi Impor itu pun akan gagal.

3. Beberapa hambatan dalam dalam memasuki bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4. Hambatan operasional

1. PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL
Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk) dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama "Chevrolet's Nova", pada hal di negara Spanyol kata "No Va" berarti "tidak dapat berjalan". Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.


2. HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.


3. HAMBATAN OPERASIONAL
Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka kembalinya kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.

Sumber : * http://qeyty.blogspot.com/2008/10/bab-v-bisnis-internasional.html

Jumat, 12 November 2010

TIPS MENGELOLA WAKTU


TIPS MENGELOLA WAKTU

1. untuk mengeloala waktu dengan tepat, kita dapat memulainya dengan melihat kembali apa yang Anda inginkan di masa depan .

2. Lalu, buatlah rincian mengenai hal- hal yang dapat anda kerjakan untuk meraih cita- cita anda .

3. Susunlah waktu anda berdasarkan rinanyang telah anda buat tersebut .

4. Jika target yang anda tetapkan tidak terpenuhi . Cobalah untuk mengantur waktu anda kembali .

5. Lakukanlah evaluasi mengenai tujuan yang telah anda tetapkan dan kegiatan yang telah anda kerjakan .

Hidup ini hanya sekali
dan waktu telah diberikan secara cuma- cuma kepada anda,
maka bijaksanalah dalam menjalani kehidupan anda . “

CONTOH ASOSIASI DIBIDANG TI DI INDONESIA


CONTOH- CONTOH ASOSIASINYA DIBIDANG TI DI INDONESIA

1. Sejarah Apkomindo (asosiasi pengusaha komputer indonesia)

Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) dibentuk dari berkumpulnya lebih dari 300 pengusaha komputer baik yang berdomisili di Jakarta maupun yang secara khusus datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk hadir dalam acara Ulang Tahun ke-5 PT. HL Enterprise di Golden Ballroom Grand Hyatt - Jakarta pada tanggal 20 September 1991.
Pengusaha-pengusaha ini melihat makin luasnya pasar komputer di Indonesia dan makin cepatnya perkembangan teknologi komputer serta makin banyaknya pengusaha komputer yang bergerak di berbagai sektor dan beraneka ragam segmen, menjadikan problema yang makin hari makin kompleks yang bisa merugikan sesama pengusaha sendiri. Kendala yang dihadapi waktu itu antara lain :
·      Kurangnya komunikasi antar pengusaha menyebabkan penyebaran arus informasi menjadi kurang lancar;
·      Kurangnya kerja sama sesama pengusaha menimbulkan ekonomi biaya tinggi dalam kegiatan promosi maupun pendistribusian barang;
·      Kurang lancarnya hubungan antara pengusaha komputer dengan pihak pemerintah.
Sonny Franslay sebagai pemrakarsa Apkomindo (Asosisasi Pengusaha Komputer Indonesia) , mengusulkan terbentuknya Apkomindo sebagai organisasi yang berskala nasional dan bersifat non-profit. Seluruh pendapatan asosiasi yang didapatkan dari iuran anggota akan dipakai sepenuhnya untuk membiayai kegiatan asosiasi. Beberapa nama yang patut dicatat sebagai founding fathers dari Apkomindo adalah Ir. Chris Irwan Japari, Ir. Wiriadi Tirtariyadi, Ir. Kunarto Mintarno, Efendi Ruslim, John Franco, Jackson Ong, Agus Setiawan dan Alm. Daniel Tjahyadi.
Setelah melakukan persiapan seperlunya, pada tanggal 13 Desember 1991, dilangsungkan Rapat Perdana Apkomindo bertempat di Golden Ballroom - Hotel Hilton, Jakarta - yang sekaligus menandai lahirnya Apkomindo. Rapat perdana ini dipimpin oleh Ketua Umum Apkomindo terpilih yaitu Sonny Franslay.
Juni 1992, asosiasi mengkoordinir pengusaha dari Indonesia mengunjungi pameran Computex di Taiwan, dan telah diterima oleh asosiasi di sana, dan pertama kali pula rombongan Apkomindo diajak menghadiri konferensi pengusaha komputer dunia di Hotel Yuen San Taipei untuk mewakili Indonesia. Apkomindo juga telah menjadi anggota South East Asia Technology Organization yang berpusat di Taipei. Pada acara Executive Round Table Meeting waktu itu, Apkomindo diwakili oleh Sonny Franslay, Eddy Liew dan Daniel Tjahyadi. Pada acara tersebut, Apkomindo mendapat undangan untuk berpidato selama 15 menit di Comdex - Las Vegas untuk mewakili Indonesia. Karena kesibukan di Indocomtech 1992, tidak ada satu pun dari Pengurus yang dapat menghadiri Comdex, sehingga Apkomindo mengutus Rudy Rusdiah sebagai observer.
Pada tanggal 14 - 22 Nopember 1992 Apkomindo menyelenggarakan Pameran Komputer yang pertama dan terbesar di Indonesia yang dinamakan Indocomtech bertempat di Kemayoran, yang diresmikan oleh Bapak Ir. Hartarto, Menteri Perindustrian pada saat itu Pada Indocomtech 1992 tersebut, terdapat acara spektakular yaitu TVM Giant Wall dimana 300 unit komputer monitor berhasil dihubungkan dengan 1 jaringan sistem yang dikendalikan dalam 1 server dan telah tercatat di MURI.
Mengunjungi Computex - Taiwan dan menyenggarakan Indocomtech menjadi kegiatan rutin tiap tahun yang dikoordinir oleh Apkomindo, disamping mengadopsi perkembangan mutahir teknologi bidang IT luar negeri, juga memperkenalkan potensi industri bidang IT di Indonesia. Jadi kegiatan-kegiatan tersebut mengemban misi komunikasi dua arah dan kegiatan-kegiatan lainnya yang bersifat memberikan nilai tambah kepada para pengusaha yang tergabung dalam APKOMINDO maupun kegiatan lainnya yang memberikan konstribusi atau partisipasi terhadap pembangunan industri bidang IT di Indonesia (kegiatan-kegiatan tidak dapat dirinci dalam lembaran ini).
Bukan Cuma Jualan
Anggota asosiasi tidak hanya ber-konsentrasi pada bisnis, kegiatan aksi sosial juga tidak dilupakan, selain membagi bingkisan sembako kepada penduduk yang sangat membutuhkannya pada masa krisis pangan tiga tahun lalu, Februari 2002, asosiasi kembali mengumpul-kan sumbangan untuk disalurkan kepada penduduk  tak mampu yang mengalami musibah banjir. Selain itu, kegiatan donor darah dari anggota Apkomindo ke PMI yang dilaksanakan tahun 2001 juga akan menjadi salah satu kegiatan rutin asosiasi.
Untuk menambah wawasan pengetahuan Internet, pakar internet Dr. Onno W. Purbo telah menyumbangkan artikel-artikelnya dan asosiasi mentransfernya ke dalam bentuk CD-ROM. CD-ROM yang diberi judul ”Mencerdaskan Bangsa” itu dibagikan secara cuma-cuma terutama kepada pelajar dan mahasiswa di seluruh Indonesia. Melalui Gerakan Nasional Sadar HAKI, asosiasi telah bekerjasama dengan Trustix untuk menerbitkan CD-ROM yang juga dibagikan secara gratis kepada masyarakat.
Menghadapi kriminal penipuan yang menggunakan teknik serta teknologi canggih, pengurus asosiasi dan Ibu Judith dari Majalah Forum telah mengadakan pertemuan dengan pihak Polda Metro Jaya, gagasan program Sahabat Polisi telah mendapat dukungan positip dari pihak Polri. Salah satu kepercayaan pemerintah terhadap asosiasi, adalah dengan terakreditasinya Badan Sertifikasi Apkomindo untuk bidang komputer dan peralatannya, dimana merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan surat Tanda Dattar Rekanan, dalam keperluan pelaksanaan tender proyek pengadaan komputer kebutuhan pemerintah.

2. APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
Dalam Musyawarah Nasional Pertama Tanggal 15 Mei 1996, pada saat mana APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) dinyatakan berdiri, dewan pengurus yang ditunjuk untuk masa jabatan 3 tahun pertama diminta untuk melakukan beberapa program kunci yang dinilai strategis untuk pengembangan jaringan internet di Indonesia.Program-program tersebut adalah :
·      Tarif Jasa Internet
·      Pembentukan Indonesia-Network Information Center [ID-NIC]
·      Pembentukan Indonesia Internet Exchange [IIX]
·      Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi
·      Usulan Jumlah dan Jenis Provider
Program Pengusulan Tarif Jasa Internet dan Negosiasi Tarif Infrastruktur Jasa Telekomunikasi telah berhasil dilaksanakan dengan baik dengan keluarnya beberapa keputusan pemerintah, yakni :
·      Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.59/PR.301/MPPT-96 tanggal 30 Juli 1996 tentang Tarif Jasa Internet.
·      Surat Keputusan MENPARPOSTEL R.I. Nomor KM.2/PR.301/MPPT-97 tanggal tentang Tarif Jasa Sirkit Langganan (Leased Circuit) Termasuk penjabarannya, Sesuai Surat SEKJEN DEPARPOSTEL R.I. Nomor PR.301/9/5/PPT-97 tanggal 28 Februari 1997 yang menyatakan bahwa Penyelenggara Jasa Internet adalah Operator Jasa Telekomunikasi.
APJII memberikan layanan-layanan menguntungkan bagi anggota, diantaranya adalah:
·      Koneksi IIX [Indonesia Internet Exchange].
·      APJII –NIR [Alokasi IP Address dan AS Number]
·      Penyelenggaraan komunikasi dan konsultasi diantara anggota, antara anggota dengan Pemerintah, antara anggota dengan asosiasi/organisasi semitra didalam dan diluar negeri, serta antara anggota dengan dunia usaha pada umumnya
·      Penyediaan sumber-sumber informasi yang berkaitan dengan kebutuhan anggota
·      Perlindungan kepentingan anggota, memberikan masukan kepada Pemerintah melalui departemen terkait mengenai berbagai masalah demi kepentingan anggota
·      Penyelenggaraan Seminar dan Training

MISI DAN TUJUAN
APJII memiliki misi dan tujuan sebagai berikut :
·      Membantu para anggota dalam menyediakan jasa Internet yang berkualitas bagi masyarakat Indonesia.
·      Memasyarakatkan Internet dalam menunjang pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.
·      Mendukung terciptanya peluang bisnis pengusaha Indonesia melalui penyediaan sarana informasi dan komunikasi global.
·      Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan ekonomi di tanah air melalui kesempatan akses terhadap informasi dan komunikasi secara merata di seluruh pelosok Indonesia.
·      Membantu para anggota dalam menyediakan sumber-sumber informasi mengenai Indonesia.
·      Meningkatkan partisipasi masyarakat Indonesia dalam kerjasama Internasional.

TUGAS-TUGAS POKOK APJII

APJII mempunyai tugas-tugas pokok sebagai berikut:
·      Membina dan mengembangkan rasa kesatuan dan persatuan di antara para anggotanya.
·      Melindungi kepentingan para anggota.
·      Membantu usaha arbitrase dalam arti menengahi, mendamaikan dan menyelesaikan diantara anggota.
·      Menyelenggarakan komunikasi dan konsultasi antar anggota, antara anggota dengan Pemerintah dan antara anggota dengan asosiasi/organisasi semitra di dalam dan luar negeri, serta dunia usaha pada umumnya.
·      Menyelenggarakan hubungan dengan badan perekonomian dan badan-badan lain yang berkaitan dengan dan bermanfaat bagi APJII, baik nasional maupun Internasional.
·      Menjadi mitra Pemerintah dalam membangun sarana informasi dan komunikasi Nasional dan Internasional, sehingga seluruh sumber daya yang ada dapat digerakkan secara terpadu, efisien dan efektif.

3. AWARI ( Asosiasi WARNET Indonesia)

Pada tanggal 25 Mei 2000 merupakan hari bersejarah bagi rekan-rekan WARNET - karena telah lahir Asosiasi Warnet Indonesia yang ada secara fisik dalam pertemuan di kantor DIKMENJUR. Dalam sebuah rapat untuk melihat kemungkinan kerjasama antara rekan-rekan WARNET dengan SMK, yang di pimpin oleh DR. Gatot HP Direktur Menengah Kejuruan DIKNAS pada saat itu. Asosiasi WARNET Indonesia kemudian di kenal sebagai AWARI.

Ketua Asosiasi Warnet pertama adalah rekan Rudy Rusdiah, Bendahara rekan Adlinsyah dan Sekretaris Abdullah Koro. Tampaknya aktifias ketua AWARI waktu itu dirasakan tidak terlalu transparan kepada teman-teman WARNET. Di akhir 2001, di lakukan pertemuan rekan-rekan aktifis WARNET yang berakhir dengan di gantinya pengurus lama dengan presidium AWARI yang dipimpin oleh Judith MS, Michael Sunggiardi dan Abdullah Koro.
Pada awal tahun 2007, Asosiasi Warnet Indonesia ( AWARI ) kemudian mengadakan Musyawarah
Nasional Pertama pada tanggal 24-25 Februari bertempat di Hotel PERMATA Bidakara Bandung; Jl.
Lemahneundeut No.7 Setrasari Bandung - Jawa Barat.

Munas yang bertema "Dari Warnet Untuk Warnet, Demi Kemajuan Bersama" dihadiri oleh warnet dari berbagai daerah di Indonesia.

4. MASTEL
MASTEL adalah suatu lembaga nirlaba yang merupakan wadah bagi seluruh pelaku usaha dalam bidang telekomunikasi dan multi media, industri / pabrikan, asosiasi, professional , para pengamat dan peminat dalam bidang telematika, yang juga berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan dan mempertemukan seluruh kepentingan antara pemerintah dan para pelaku usaha serta para peminat di bidang telematika (telekomunikasi dan informatika).
MASTEL pada awalnya didirikan sebagai Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (MASTEL) pada tanggal 01 Desember 1993, sebagai wadah berkumpulnya seluruh potensi di bidang telekomunikasi yang terdapat di dalam masyarakat, yang terkait dengan lingkungan strategis yang selalu berubah, untuk memformulasikan gagasan-gagasan menjadi realita, serta melakukan beragam kegiatan lain dalam rangka mempromosikan dan mengembangkan telekomunikasi Indonesia yang handal dan merata.
Menyikapi perkembangan teknologi dan timbulnya jasa-jasa baru akibat konvergensi antara telekomunikasi, teknologi informasi dan multimedia (didalamnya termasuk penyiaran), maka pada Musyawarah Nasional MASTEL yang ke-3 (tanggal 20 Pebruari 2000) diputuskan untuk memperluas cakupannya menjadi telekomunikasi, teknologi informasi dan multimedia. Dengan adanya perluasan cakupan ini MASTEL berubah menjadi Masyarakat TeleMatika Indonesia, dengan akronim yang tetap sama, yaitu MASTEL.
MASTEL saat ini didukung oleh lebih kurang 21 asosiasi bidang telematika, memiliki 141 anggota perusahaan, lebih kurang 239 anggota perseorangan profesional dan akademisi, 25 anggota organisasi nirlaba dan 14 orang anggota khusus/kehormatan MASTEL.
5. Komunitas Mambo Indonesia
Komunitas Mambo di Indonesia sendiri pada awalnya dicetuskan di komunitas postnuke Indonesia yang difasilitasi oleh proyek KIOSS. Inisiallisasi proyek mambo yang pertama kali di kerjakan oleh Luri Darmawan, Adhi Rachdian, Kemas Antonius dan Eljoe pada awal Oktober 2004, yang kemudian bergabung sukarelewan lain seperti Widhe, Andy dan Adi Setiawan. Situs komunitas mambo Indonesia dahulu dapat diakses menggunakan nama domain mambo-id.com.
Selain mempopulerkan Mambo di Indonesia, situs komunitas tersebut juga bertujuan untuk membantu pecinta dan pemerhati mambo dengan informasi berbahasa Indonesia.
6. AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia)
AOSI adalah asosiasi berbadan hukum menghimpun organisasi-organisasi pencinta, penggiat, pengembang, pemakai, pendidik, pelaku bisnis dan semua pendukung Open Source skala nasional yang bekerja sama, bahu membahu membangun sinergi guna mencapai sukses bersama. Diresmikan dan berdiri sejak 30 juni 2008, AOSI merupakan asosiasi yang sah dan memiliki sejumlah program terencana untuk mendorong pengembangan teknis dan bisnis Open Source di Indonesia. AOSI melibatkan pihak pemerintah membahas program dan regulasi guna meningkatkan akselerasi berkembanganya pemanfaatan Open Soure di semua lapisan masyarakat NKRI.
Asosiasi Open Source Indonesia (AOSI) dibentuk sebagai hasil dari IGOS Summit-II pada tanggal 29 Mei 2008 di Jakarta Convention Center (JaCC), Tanah Abang, Jakarta saat Penutupan IGOS Summit-II tersebut. Ditetapkan 4 orang Formatur untuk menyusun Organisasi AOSI, yaitu:
1. Rusmanto
2. Teddy Sukardi
3. Sumitro Roestam
4. Harry Sufehmi

Pada saat yang sama juga ditetapkan Duta Besar AOSI, yaitu Ibu Betti Alisjahbana, mantan CEO IBM Indonesia.
Asosiasi Open Source Indonesia didukung oleh perusahaan-perusahan besar bidang Teknologi Informasi, antara lain Sun Microsystems, Intel Corp., IBM Indonesia, ASUS, Zyrex, Apple Computers, Hewlett Packard, Dell Computer, Acer, dan lainnya.
Tujuan utama pembentukan AOSI adalah untuk membuat Software Open Source OSS dan Free Open Source Software FOSS menjadi sebuah solusi yang dapat diandalkan dalam bidang Komputing/Teknologi Informasi di Indonesia, sebagaimana software-software Proprietary yang telah banyak dipakai masyarakat Indonesia selama ini.
Selain itu, diharapkan dengan terbentuknya AOSI, maka makin banyak masyarakat Indonesia yang akan mengunalan softweare-software OSS/FOSS sebagai alternatif yang cost-efficient dan cost-effective dalam menyediakan solusi Komputing/Teknologi Informasi di Indonesia, serta dalam rangka mengurangi tingkat pembajakan software-software Proprietary, menghindari pelanggaran UU HaKI, dan meningkatkan citra bangsa Indonesia di Forum Internasional dan Perdagangan Dunia, sebagai negara dengan tingkat penggunaan software illegal terendah di Dunia. Ini karena software OSS/FOSS adalah berlisensi Genearl Public License (GPL) yang legal, sama seperti lisensi yang dimiliki oleh software-software Proprietary.
Organisasi AOSI juga diharapkan dapat menyediakan technical dan operational support bagi para pengguna software-software OSS/FOSS di Indonesia secara cepat, mudah, murah, dan komprehensif, sehingga terbentuk citra yang baik tentang software OSS/FOSS sebagai software yang professional dan mampu bersaing dengan berbagai jenis software aplikasi proprietary yang telah banyak digunakan masyarakat.
Model Bisnis software OSS/FOSS bukanlah model bisnis jualan lisensi software, namun lebih berfokus kepada dukungan dalam layanan teknis instalasi, customization, development, pendidikan, pelatihan dan sertifikasi keahlian dalam Software Aplikasi OSS/FOSS yang professional.

7. Komunitas Underground Indonesia 2006

Tidak banyak yang mengetahui tentang aktifitas komunitas underground di Indonesia, padahal sebetulnya cukup transparan di Internet dan dapat di lihat aktifitas nyatanya. Sebagian aktifitas rekan-rekan underground ini kadang tergolong unlegal, seperti, carding dan deface web. Akan tetapi sebetulnya banyak sekali aktifitas mereka yang sangat positif terutama dalam pengembangkan sumber daya manusia dan programmer / hacker IT yang handal.
Dulu para underground banyak melakukan chatting mengunakan IRC di DALNET dll. Pada masa lalu di IRC, proses arsip dan keanggotaan diskusi tidak terlalu terstruktur sebagian besar ilmu yang berkembang dari chatting akan hilang karena tidak terarsip. Pada saat ini, satu media komunikasi yang lumayan banyak digunakan untuk diskusi para hacker adalah mailing list terutama di yahoogroups.com yang dapat di akses melalui Web di http://groups.yahoo.com.
Dengan melakukan search sederhana di http://groups.yahoo.com, kita akan menemukan beberapa komunitas hacker Indonesia yang lumayan aktif. Di samping komunitas hacker maupun programmer yang sifatnya lebih ke software, ada beberapa komunitas para geek lainnya yang lebih ke elektronik maupun system administrator. Di sisi yang membosankan, kita juga akan melihat beberapa komunitas diskusi yang lebih ke politik kadangkala terlalu mengawang tentang teknologi informasi di Indonesia.
Summary secara umum berbagai komunitas ini adalah sebagai berikut,
Komunitas IT & Politik,
Name                   Members         Berdiri
genetika               2205           6 Januari 2001
telematika             1750           14 Juli 1999
mastel-anggota         337            13 September 2000

Komunitas Sistem Administrator

Name                           Members         Berdiri
asosiasi-warnet                6241           14 April 2000
Ilmukomputer-networking        5636           6 Desember 2003
It-center                      4889           22 April 2000
indowli                        4766           3 Feb 2001

Komunitas Geek Electronik
Name           Members         Berdiri
orari-news     1242           1 February 2001
pcrakitan      829            12 February 2005
elpop          583            12 Maret 2001

Komunitas Programmer
Name                           Members        Berdiri
Ilmukomputer-programming       5226           6 Desember 2003
Indoprog-vb                    5215           8 Maret 2001
delphindo                      2844           21 February 2001
jug-indonesia                  1783           12 April 2003
csharp-indo                    699            21 january 2002

Komunitas Hacker & Virus 
Name                   Members        Berdiri
jasakom-perjuangan     12278          28 February 2003
newbie-hacker          5636           11 Juli 2003
majalahneotek          5633           19 Juli 2000
vaksin                 3388           1 Des 2000
yogyafree              2251           25 April 2005
indocrack              1175           12 February 2005
bandunghack            1046           9 Agustus 2004

Terlihat bahwa umumnya komunitas hacker berdiri di tahun 2003,2004. Sementara komunitas programmer lebih awal di tahun 2002-an. Sementara Geek Elektronik di tahun 2001. Komunitas system administrator lebih tua lagi, berdiri di tahun 2000-an. Komunitas yang palin tua adalah para politikus IT yang banyak berdiri di tahun 1999-2000-an.
Yang menarik untuk di perhatikan adalah jumlah massa berbagai komunitas ini. Komunitas para politikus mempunyai massa paling sedikit sekali, tapi paling banyak bicara – atau dalam bahasa sederhananya, politikus lebih banyak omong, tapi tidak ada orang tertarik untuk mendengarkan omongan / janji politik. Di sisi ekstrim adalah komunitas hacker dan programmer, komunitas hacker dan programmer Indonesia termasuk komunitas Indonesia yang paling besar dan cukup solid di Internet. Aktifitasnya lebih banyak ke arah pendidikan dan penyebaran ilmu tentang berbagai topic yang berkaitan dengan teknik komputer.
Diantara sekian banyak hacker ada beberapa hacker yang termasuk pemimpin dari komunitas underground Indonesia, diantaranya adalah
S’to           http://jasakom.com/sto/
Xnuxer         http://xnuxer.or.id/
Jim Geovedi    http://jim.geovedi.com/
Irvan          http://irvan.or.id/
Y3dips         http://y3dips.echo.or.id/
Ciri khas hacker-hacker kelas elit adalah publikasinya yang bukan main banyaknya, sebagian dalam bentuk buku, sebagian dalam bentuk e-Zine sebagian lagi dalam bentuk presentasi-presentasi bahkan di forum-forum internasional seperti yang dilakukan oleh Jim Geovedi.

Sumber ;
·         http://www.aosi.or.id/

  • http://aosi.wordpress.com/category/asosiasi-open-source-indonesia/ 

PROFESI- PROFESI DIBIDANG TI


PROFESI- PROFESI DIBIDANG TI


Secara umum, profesi di bidang teknologi informasi setidaknya terbagi dalam 3 kelompok sesuai bidangnya.

a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut didunia perangkat lunak ( software ), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi.
Pada lingkungan kelompok ini, terdapat profesi- profesi seperti :
  • Sistemanalis, merupakan orang yang bertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan.

  • Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya.

  • Web designer, merupakan orang yang melakukan kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan, analisis dan desain terhadap suatu proyek pembuatan aplikasi berbasis web.

  • Web programmer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan web designer, yaitu membuat program berbasis web sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.

b. Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut dibidang perangkat keras ( hardware ). Pada lingkungan kelompok ini, terdapat profesi- profesi seperti :

  • Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat system computer.

  • Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung dalam bidang teknis jaringan computer dari maintenance sampai pada troubleshooting-nya.

c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional system informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat profesi- profesi seperti :

  • EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan program-program yang berhubungan dengan electronic data processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi lainnya.

  • System Administrator, merupakan orang yang bertugas melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal-hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system.

  • Mis Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling tinggi terhadap sebuah system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.

PROFESI TI LAINNYA

·         OPERATOR, yaitu :
- Menangani operasi sistem komputer, seperti :
- Menghidupkan dan mematikan mesin
- Melakukan pemeliharaan sistem computer
- Memasukkan data
-  Tugas biasanya bersifat reguler dan baku

·         TEKNISI KOMPUTER, yaitu :
- Memiliki kemampuan yang spesifik, baik dalam bidang hardware maupun software
- Mampu menangani problem-problem yang bersifat spesifik
·         TRAINER, yaitu :
- Melatih ketrampilan dalam bekerja dengan komputer
·         KONSULTAN, yaitu :
- Menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan TI
- Memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi
- Penguasaan masalah menjadi sangat penting
·         PENELITI, yaitu :
- Menemukan hal – hal baru di bidang TI
- Teori, konsep, atau aplikasi
·         PROJECT MANAGER, yaitu :
- Mengelola proyek pengembangan software
- Perencanaan, memberi arahan & melaksanakan aktivitas manajemen proyek untuk suatu divisi/ area.
- Memonitor progress terhadap jadwal & anggaran proyek.
- Bisa juga mengalokasikan atau membantu mengalokasi sumber daya sesuai dengan hasil proyek yang harus diselesaikan
- Tugas :
* meyakinkan agar pengembangan software dapat berjalan dengan lancar
menghasilkan produk seperti yang diharapkan
* Menggunakan dana dan sumber daya lain seperti yang telah dialokasikan
·         PROGRAMER/SOFTWARE ENGINEER, yaitu :
- Membuat program berdasarkan permintaan
- Menguji dan memperbaiki program
- Mengubah program agar sesuai dengan sistem
- Penguasaan bahasa pemrograman sangat ditekankan
- Terbiasa dengan pengembangan software ‘life cycles’ .
 - Memiliki ketrampilan dalam men-desain aplikasi
 - menyiapkan program menurut spesifikasi dokumentasi /’coding’
·         GRAPHIC DESIGNER/WEB DESIGNER, yaitu :
- Membuat desain grafis, baik itu web maupun animasi
- Perlu menguasai web design dan aplikasi berbasis web
- Mengembangkan rancangan inovatif aplikasi web-based beserta isi dari aplikasi tersebut
·         DATABASE ADMINISTRATOR, yaitu :
- Mengelola basis data pada suatu organisasi :
- Kebijakan tentang data
- Ketersediaan dan integritas data
- Standar kualitas data
- Ruang lingkup meliputi seluruh organisasi/ perusahaan
- Bertanggung jawab Untuk administrasi & pemeliharaan teknis yang menyangkut perusahaan dalam pembagian sistem database.
·         SISTEM ANALYST AND DESIGNER, yaitu :
- Melakukan analisis terhadap sebuah sistem dan mengidentifikasi kelebihan, kelemahan, dan problem yang ada
- Membuat desain sistem berdasarkan analisis yang telah dibuat
- Keahlian yang diperlukan :
* Memahami permasalahan secara cepat dan akurat
* Berkomunikasi dengan pihak lain
* Merancang, membuat ‘code’ (program) dan menguji program untuk mendukung perencanaan pengembangan aplikasi sistem
·         I T EXECUTIVE, yaitu :
- Memelihara kecukupan, standard & kesiapan systems/infrastructure untuk memastikan pengoperasiannya dapat efektif & efisien.
- Menerapkan prosedur IT & proses untuk memastikan data terproteksi secara maksimum
·         IT ADMINISTRATOR, yaitu :
- Menyediakan implementasi & administrasi yang meliputi Local Area Network (LAN), Wide Area Network (WAN) dan koneksi dial-up, firewall, Proxy serta pendukung teknisnya.
·         NETWORK ADMINISTRATOR, yaitu :
- Mengurusi & mengoperasi jaringan LAN maupun WAN, manajemen sistem serta dukungan terhadap perangkat kerasnya
·         SYSTEM ENGINEER, yaitu :
- Menyediakan rancangan sistem & konsultasi terhadap pelanggan.
- Memberikan respon terhadap permintaan technical queries serta dukungannya.
- Termasuk melakukan pelatihan teknis ke pelanggan & IT administrator.
·         NETWORK SUPPORT ENGINEER, yaitu :
- Melaksanakan komunikasi & analisa sistem networking
- Mendisain perencanaan untuk integrasi. Mendukung jaringan pada internet, intranet & extranet.
- Menganalisa & ikut ambil bagian dalam pengembangan standardisasi keamanan & implementasi mengendalikan untuk keamanan LAN & WAN
·         HELPDESK ANALYST, yaitu :
- Me-’remote’ permasalahan troubleshoot melalui email/telephone dengan cara mengambil alih kendali para pemakai via LAN/WAN koneksi.
- Perencanaan, mengkoordinir & mendukung proses bisnis, sistem & end-users dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi.
·         ERP CONSULTANT, yaitu :
- Memberikan nasehat teknis ataupun fungsional pada implementasi solusi ERP.
- Harus mempunyai beberapa pengetahuan tertentu dalam rangka memetakan proses.
·         ACCOUNT MANAGER, yaitu :
- Bertanggung jawab untuk kemajuan penjualan suatu solusi dan/atau produk serta target pendapatan.
·         BUSINESS DEVELOPMENT MANAGER, yaitu :
- Secara umum mengetahui kebutuhan akan pelanggan. Memiliki ketajaman yang diperlukan dalam menopang & menguntungkan bisnis.
- Mempunyai kemampuan luas yang mampu menyerap & berkomunikasi jelas ttg bisnis kompleks serta konsep teknologi.
·         IT MANAGER, yaitu :
- Mengatur kelancaran dari sistem IT.
- Troubleshooting & membantu organisasi dalam menangani permasalahan IT.
- Sesuai dengan pengembangan IT yang baru dalam bidang yang diperlukan.
Profesi-profesi dalam bidang Ti ini termasuk bidang pekerjaan yang baru dan cukup popular saat ini. Permintaan akan profesi TI ini sudah sangat banyak baik dalam Perusahaan, Lembaga Pendidikan Formal maupun Non Formal, dan juga Wiraswasta. Memang profesi ini diperlukan penguasaan yang tinggi dan dibutuhkan pengetahuan yang selalu berkembang dikarenakan perkembangan teknologi yang berjalan sangat pesat.


Profesi di Bidang TI Standar Pemerintah

Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan bangsa maka pemearintah pun merasa perlu membuat standarisasi pekerjaan dibidang teknologi informasi bagi pegawainya .

Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan dalam bidang teknologi informasi sejak tahun 1992 .

Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi secara umum. Terlebih lagi, deskripsi
pekerjaan masih kurang jelas dalam membedakan setiap sel pekerjaan .

Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidang teknologi informasi, disebut pranata computer. Beberapa penjelasan tentang pranata computer sebagai berikut :
  • Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam jabatan Pranata Komputer ditetapkan oleh Mentri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi /Tinggi Negara. Pimpinan Lembaga PemerintahNondepartemen dan Gubernur Kepala Daerah Tingkat1.

Syarat-Syarat Jabatan Pranata Komputer :
  • Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah dan bertugas pokok membuat,  memelihara dan mengembangkan dan mengambangkan system dan atau program pengolahan dengan computer.
  • Berijazah serendah-rendahnya SarjanaMuda / D3 atauyang sederajat.
  • Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang computer dan pengalaman melakukan kegiatan dibidang computer.
  • Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang tertentu yang berhubungan dengan bidang computer.
  • Setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang- kurangnya bernilai baik

Jenjang dan Pangkat Pranata Komputer

Pembebasan sementara Pranata Komputer
Untuk tetap berada pada jalur profesionalitasnya, pemerintah juga menetapkan bahwa Pranata Komputer harus dapat mengumpulkan angka kredit minimal. Angka kredit minimal yang harus dikumpulkan adalah :
  • Asisten Pranata Komputer Madya sebanyak 20 angka kredit
  • Asisten Pranata Komputer sebanyak 20 angka kredit
  • Ajun Pranata Komputer Muda Sebanyak 20 angka kredit
  • Ajun Pranata Komputer Madya sebanyak 50 angka kredit
  • Ajun Pranata Komputer sebanyak 50 angka kredit
  • Ahli Pranata Komputer Pratama sebanyak 100 angka kredit 




Sumber :
·         dosen.stiki.ac.id/