Senin, 21 April 2014

TRANSLASI DAN KONVERSI ANTAR MATA UANG ASIING


Perbedaan Translasi Dan Konversi Antar Mata Uang Asing
Translasi mata uang asing adalah proses informasi keuangan dari satu matauang ke mata uang lainnya. Berbeda dengan konversi antar mata uang asing yangmemiliki pengertian pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik,translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah necara yangdinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS.Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi.Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan adatransaksi terkait. 

Istilah-istilah Dalam Translasi Mata Uang Asing
1.      Konversi,  merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
2.      Kurs kini,  merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang relevan.
3.      Posisi aktiva bersih yang beresiko , merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalamatau berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakankurs kini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing danditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
4.      Kontrak pertukaran  forward  , merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkanmata uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kursforward) pada tanggal tertentu di masa depan.5.
5.      Mata uang fungsional,  merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalahmata uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
6.      Kurs historis,  merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatuaktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7.      Mata uang pelaporan,  merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalammenyusun laporan keuangan.
8.      Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9.      Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasilaporan keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
Daftar istilah translasi mata uang asing yang diadaptasi dari PSAK (SFAS) no.52, 1981.
1.      Atribut, karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi.Contoh, biaya histories dan biaya penggantian yang merupakan atribut suatu aktiva.2.
2.      Konversi, pertukatan suatu mata uang ke dalam mata uang lain.3.
3.      Kurs kini, nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang relevan.4.
4.      Diskonto, ketika tingkat pertukaran yang berikutnya lebih rendah daripada tingkatyang berlaku sekarang.
5.      Posisi aktiva bersih yang beresiko, kelebihan aktiva yang diukur dalam atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurskini dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing danditranslasikan dengan menggunakan kurs kini. 
6.      Mata uang asing, suatu mata uang selain mata uang yang digunakan oleh suatu Negara, mata uang selain mata uang pelaporan yang digunakan oleh perusahaan.
7.      Laporan keuangan dalam mata uang asing, laporan keuangan yang menggunakanmata uang asing sebagai unit pengukuran.
8.      Transaksi mata uang asing, transaksi (yaitu penjualan atau pembelian barang atau jasa, atau utang pinjaman atau piutang usaha) dengan syarat-syarat yang dinyatakandalam mata uang selain mata uang fungsional perusahaan.
9.      Translasi mata uang asing , proses untuk menyatakan jumlah-jumlah yang berdenominasi atau diukur dalam suatu mata uang ke dalam mata uang yang laindengan menggunakan kurs nilai tukar diantara dua mata uang tersebut.
10. Operasi luar negeri, suatu operasi yang menghasilkan laporan keuangan yang (1)dikombinasikan atau dikonsolidasikan atau diperhitungkan berdasarkan metodeekuitas dalam laporan keuangan perusahaan pelapor dan (2) disusun dalam matauang asing selain mata uang pelaporan perusahaan pelapor.
11. Kontak pertukaran  forward , suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata uangdari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) padatanggal tertentu di masa depan. 
12. Mata uang fungsional, mata uang utama yanga digunakan oleh suatau perusahaandalam menjalankan kegiatan usaha, dan dalam menghasilkan atau menggunakankasnya. 
13. Kurs histories, kurs nilai tukar mata uang asing yang digunakan pada saat suatuaktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
14. Mata uang local, mata uang suatu Negara tertentu yang digunakan; mata uang pelaporan yang digunakan oleh suatu operasi domestic atau luar negeri.
15. Pos-pos moneter, kewajiban untuk membayar atau hak untuk menerima sejumlahunit mata uang dalam nilai yang tetap di masa depan.
16. Mata uang pelaporan, mata uang yang digunakan perusahaan dalam menyusunlaporan keuangan. 
17. Tanggal penyelesaian, tanggal saat suatu utang dibayarkan oleh suatu piutangtertagih. 
18. Kurs spot, nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera. 
19. Tanggal transaksi, tanggal saat suatu transaksi dicatat dalam catatan akuntansi perusahaan pelapor.
20. Penyesuaian translasi, penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporankeuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya. 
21. Unit pengukuran, mata uang yang digunakan untuk mengukur aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban.

Keuntungan Dan Kerugian Translasi Mata Uang Asing
 1. Penangguhan
Perubahan nilai ekuivalen mata uang domestik dari aktiva bersih anak perusahaan luar negeri tidak direalisasikan dan tidak berpengaruh terhadap aruskas mata uang lokal yang dihasilkan dari entitas asing. Penyesuaian translasiharus diakumulasikan secara terpisah sebagai bagian dari ekuitas konsolidasi.
2. Pengangguhan dan Amortisasi
Penangguhan keuntungan atau kerugian translasi dan melakukanamortisasi penyesuaian ini selama masa manfaat pos-pos neraca terkait,terutama yang terkait dengan utang akan ditangguhkan dan diamortisasi selamaumur aktiva tetap terkait, yaitu dibebankan terhadap laba dengan cara yangsama dengan beban depresiasi atau ditangguhkan dan diamortisasi selama sisamasa pinjaman sebagai penyesuaian terhadap beban bunga.
3.Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugiansesegera mungkin setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelahdirealisasikan, hal ini semata-mata hanya karena merupakan keuntungan, tetapmengabaikan terjadinya perubahan kurs.
4.Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugisesegera mungkin. Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasidalam laba tahun berjalan akan memperkenalkan elemen acak ke dalam labasehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba yang sangat signifikan apabilaterjadi perubahan kurs nilai tukar. Keuntungan dan kerugian translasi inimencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas investasi dalam mata uangdomestik dan harus diakui.

Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi  
Penggunaan kurs kini untuk mentranslasikan biaya perolehan aktivanon-moneter yang berlokasi di lingkungan berinflasi pada akhirnya akan menimbulkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang jauh lebih rendah dari pada dasar pengukuran awalnya. Pada saat yang bersamaan, laba yang ditranslasikan akan jauh lebih besar sehubungan dengan beban depresisasi yang juga lebih rendah . Hasil translasi seperti itu dengan mudahdapat lebih menyesatkan pembaca ketika memberikan informasi kepada pembaca. Penilaian dolar yang lebih rendah biasanya merendahkan kekuatan laba akutal dari aktiva luar negeri yang didukung oleh inflasi lokal dan rasio pengembalian atas investasi yang terpengaruh inflasi di suatu operasi luarnegeri dapat menciptakan harapan yang palsu atas keuntungan masa depan.
FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusiFAS No 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsionaluntuk operasi luar negeri yang berdomisili dilingkungan dengan hiperinflasi.Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalammata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurshistoris. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yangsignifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidakdapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.

Biaya Historis
Definisi Historical Cost (Biaya Historis)
Menurut Suwardjono (2008;475) kos historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan. Prinsip historical cost menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. Yang dimaksud dengan harga perolehan adalah harga pertukaran yang disetujui oleh kedua belah pihak yang tersangkut dalam tranksaksi. Harga perolehan ini harus terjadi pada seluruh traksaksi diantara kedua belah pihak yang bebas. Harga pertukaran ini dapat terjadi pada seluruh tranksaksi dengan pihak ektern, baik yang menyangkut aktiva, utang, modal dan transaksi lainnya.
Kelemahan historical cost
Kelemahan penggunaan nilai historis menurut Muljono yang dikutip dari Kodrat (http://www. petra.ac.id/~puslit/journals) antara lain:
1. Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu akan dibebani biaya yang didasarkan pada suatu nilai uang yang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat pencatatan terjadinya biaya tersebut,
2. Nilai aktiva yang dicatat dalam neraca akan mempunyai nilai yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang terakhir. Di samping itu juga terjadi perubahan-perubahan kurs yang cepat atas aktiva dan pasiva dalam valuta asing yang dikuasai persahaan sehingga mengalami kesulitan dalam perhitungan selisih kurs yang tepat,
3. Alokasi biaya untuk depresiasi, amortisasi akan dibebankan terlalu kecil dan mengakibatkan laba dihitung terlalu besar,
4. Laba/rugi yang terjadi yang dihasilkan oleh perhitungan laba/rugi yang didasarkan pada
asumsi adanya stable monetary unit tersebut tidaklah riil apabila diukur dengan perkembangan daya beli uang yang sedang berlangsung,
5. Perusahaan tidak akan memperahankan real-capital-nya dan ada kecenderungan terjadinya kanibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan pembangian laba yang lebih besar daripada semestinya,
6. Menyalahi mathematical principle karena berbagai himpunan yang tidak
sama dijumlahkan menjadi satu dan
7. Di samping hal-hal di atas akan timbul kesulitan-kesulitan bagi manajemen perusahaan apabila harus mendasarkan pada laporan akuntansi yang disusun atas dasar asumsi adanya stable monetary unit.
Kelebihan Historical cost
Kegunaan historical cost pada akuntansi conventional sudah banyak ditentang. Mereka yang mempertahankan historical cost mempunyai argumentasi mengenai posisinya: (http://one.indoskripsi.com/node/6031)
1. Historical cost relevan dalam membuat keputusan ekonomi
2.Historical cost berdasarkan pada transaksi yang sesungguhnya, tidak pada kemungkinan.
3. Selama sejarah, laporan keuangan yang menggunakan historical cost sangat berguna.
4. Pengertian terbaik mengenai konsep keuntungan adalah kelebihan dari harga jual dari historical cost.
5. Akuntan harus menjaga integritas datanya dari modifikasi internal
6. Seberapa bergunanya laporan keuangan tergantung dari current cost atau exit price.
7. Perubahan dalam harga pasar dapat diungkapkan sebagai data tambahan.
8. Terjadi ketidakcukupan data dalam membenarkan penolakan historical cost accounting

Inflasi Dan Laporan Keuangan
Definis singkat dari inflasi adalah kecendrungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus . Accounting Principles Board (APB) mendefinisikan inflasi sebagai suatu penurunan dalam daya beli uang secara umum sebagai akibat kenaikan tingkat harga umum dari barang dan jasa . Inflasi merupakan kenyataan ekonomi yang tidak dapat dihindari termasuk dunia akuntansi didalamnya . Laporan keuangan merupakan alat komunikasi antara manajemen sebagai pengelola perusahaan dan penyaji laporan keuangan dengan pihak lain sebagai pemakai laporan keuangan .  Laporan keuangan akan bermanfaat bagi pemakai bila laporan tersebut mampu menyajikan informasi yang relevan dan tidak menyesatkan .
Adanya penurunan daya beli uang akan meyebabkan nilai buku aktiva yang terdapat pada neraca, khususnya pos-pos nonmoneter tidak mencerminkan nilai pasar sebenarnya . Nilai buku tersebut lebih rendah dibandingkan dengan nilai pasarnya . Apabila sebagian dari nillai buku aktiva tersebut dibebankan sebagai biaya pada periode berjalan , akan berakibat biaya terlalu kecil . Keadaan ini menunjukkan prinsip penandingan yang selama ini mendasari akuntansi dalam penentuan rugi-laba juga tidak terpenuhi . Dengan demikian, kewajaran dan ketepatan neraca maupun laporan rugi-laba menjadi berkurang .
Penurunan ketepatan dan kewajaran laporan keuangan, menyebabkan manfaat yang diperoleh menjadi berkurang . Laporan keuangan konvensional tidak dapat saling diperbandingkan, baik antara periode maupunn antar perusahaan . Hal inidisebabkan aktiva yang dicatat dalam laporan keuangan diperoleh dalam waktu berbeda, sehingga memiliki daya beli yang berbeda . Laporan keuangan konvensional juga tidak dapat merefleksikan pengaruh perubahan daya beli atas sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan . Disamping itu, laporan laba rugi dari operasi perusahaan dengan laba rugi karena perubahan harga .  

Model-Model Akuntansi

Kualitas informasi akuntansi rendah karena atribut-atribut elemen aktiva, hutang, ekuitas dan R/L dan pengukuran yang digunakan mengukur atribut-atribut tersebut tidak relevan dan reliabel. Atribut-atribut dan pengukuran yang digunakan disebut dengan model akuntansi. Beberapa model akuntansi adalah Historical Cost, Net Realizable Value, Current Replacement Cost dan Present Value.  
Pengukuran rugi-laba tergantung pada konsep pemeliharaan modal yang digunakan (Belkaoui, hal. 333). Macam-macam konsep pemeliharaan modal menerapkan cara-cara berbeda dalam mengukur elemen-elemen laporan keuangan. Kemudian keduanya, penentuan rugi-laba dan konsep pemeliharaan modal didefinisikan dalam syarat-syarat dasar penilaian aktiva yang digunakan. Dasar penilaian aktiva adalah metode pengukuran elemen-elemen laporan keuangan berdasarkan pada pemilihan keduanya yakni: atribut elemen-elemen yang diukur dan unit pengukuran yang digunakan dalam mengukur atribut tersebut yang disebut model akuntansi.
Belkaoui menyatakan ada empat atribut dari semua kelompok aktiva dan kewajiban yang diukur (Belkaoui, hal. 334), yakni: (1) historical cost (HC), (2) current entry price (contoh: replacement cost (RC)), (3) current exit price (contoh: net realizable value (NRV)) dan (4) capitalized atau present value of expected cash flows (PV). Sedangkan untuk unit pengukuran yang digunakan ada 2, yakni: (1) unit uang (units of money) dan unit daya beli (units of general purchasing power). Dengan mengkombinasikan atribut elemen-elemen yang diukur dan untuk pengukuran terdapat 8 macam kombinasi model akuntansi. Laporan-laporan keuangan akan disajikan menggunakan model akuntansi tersebut.
Kriteria-kriteria Untuk Mengevaluasi Model Akuntansi .Dalam tulisan ini akan mengevaluasi model akuntansi mana yang berkualitas. Evaluasi model akuntansi menggunakan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh FASB melalui SFAC No. 2, Belkaoui (Belkaoui, hal: 336-348) , David Solomons (Accounting Horizons, March 1995, hal: 42-51) dan Elliot & Jacobson (Journal of Accountancy, November 1991, hal: 54-58).


Sumber ;
·        portalgaruda.org/download_article.php?article=7604&val=547

Minggu, 06 April 2014

Akuntansi Internasional 1


Akuntansi Internasional 
Pengertian

Akuntansi menurut american Insitute of Certified Public Accounting (AICPA) adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk menfasirkan hasil-hasilnya.

Akuntansi menurut American Accounting Association adalah “Accounting as the process identifiying, measuring, and communicating economic information to permit informed judgements and decisions by users of the information” “Akuntansi merupakan : Proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut “”(Wilopo, 2005 : 9). 

SEJARAH AKUNTANSI  INTERNASIONAL 
Sudut Pandang Sejarah Akuntansi Internasional

Awalnya, Akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15. Sistem pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping), dianggap awal penciptaan akuntansi. Akuntansi moderen dimulai sejak double entry accounting ditemukan dan digunakan didalam kegiatan bisnis yaitu sistem pencatatan berganda (double entry bookkeeping) yang diperkenalkan oleh Luca Pacioli (th 1447). Luca Pacioli lahir di Italia tahun 1447, dia bukan akuntan tetapi pendeta yang ahli matematika, dan pengajar pada beberapa universitas terkemuka di Italia. Lucalah orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et proportionalita di tahun 1494.

Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya. Hal ini diakui sendiri oleh Luca (Radebaugh, 1998) “Pacioli did not claim that his ideas were original, just that he was the one who was trying to organize and publish them. He objective was to publish a popular book that could be used by all, following the influence of the venetian businessmen rather than bankers”. Praktek bisnis dengan metode venetian yang menjadi acuan Luca menulis buku tersebut telah menjadi metode yang diadopsi tidak hanya di Italia namun hampir disemua negara eropah seperti Jerman, Belanda, Inggris. Luca memperkenalkan 3 (tiga ) catatan penting yang harus dilakukan:

Buku Memorandum, adalah buku catatan mengenai seluruh informasi transaksi bisnis.
Jurnal, dimana transaksi yang informasinya telah disimpan dalam buku memorandum kemudian dicatat dalam jurnal.
Buku Besar, adalah suatu buku yang merangkum jurnal diatas. Buku besar merupakan centre of the accounting system (Raddebaugh, 1996).
Perkembangan sistem akuntansi ini didorong oleh pertumbuhan perdagangan internasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. “ Pembukuan ala Italia “ kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang zaman Fugger dan kelompok Hanseatik.  Pada saat bersamaan filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodic dan pemerintah Perancis menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850-an double entry bookkeeping mencapai Kepulauan Inggris yang menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi dan profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris tahun 1870-an.  Praktik akuntansi Inggris menyebar ke seluruh Amerika Utara dan seluruh wilayah persemakmuran Inggris. Selain itu model akuntansi Belanda diekspor antara lain ke Indonesia,  Sistem akuntansi Perancis di Polinesia dan wilayah-wilayah Afrika dibawah pemerintahan Perancis.  Kerangka pelaporan sistem Jerman berpengaruh di Jepang,  Swedia,  dan Kekaisaran Rusia.

Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat,  kerumitan masalah akuntansi muncul bersamaan.  Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin ilmu akademik tersendiri.  Setelah Perang Dunia II,  pengaruh Akuntansi semakin terasa di Dunia Barat. Tren Kebijakan Sektor Keuangan Nasional Bagi banyak negara,  akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional. Akuntansi banyak digunakan diberbagai negara, tetapi masing – masing negara menerapkan dengan standar dan praktek akuntansi yang sesuai dengan hukum nasional.Terakhir, hingga saat ini terus diupayakan untuk mempersempit perbedaan dalam pengukuran, pengungkapan, dan auditing.

PERAN AKUNTANSI DALAM BIDANG USAHA DAN PASAR MODAL GLOBAL

Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking), suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal sebagai berikut.

Proses pendaftaran
Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS atau GAAP negara masing-masing tetapi masing-masing ada persyaratan tambahan antara lain :
Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan
Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP
Memberikan disclosure sesuai US GAAP
Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi pemegang saham publik khususnya investor perseorangan (individual investor). Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap memilki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak perlu secara khusus mendapat perlindungan pemerintah.

Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers). Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok ini minimal harus menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi kelompok investor ini biasanya tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.

Di samping itu dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini dimaksudkan untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham nilai 10.000 dollar bisa dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar atau seballiknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US$ 100,00 per lembar. Di samping ADR ada lagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar, perusahaan atau negara.Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses menuju global market dan global accounting standard. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi 

Choi et. al (1998; 36)  menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain : 
1. Sistem Hukum 
 Kodifikasi standar-standar dan prosedur-prosedur akuntansi kelihatannya alami dan cocok dalam negara-negara yang menganut code law. Sebaliknya, pembentukan kebijakan akuntansi yang non legalistis oleh organisasi-organisasi professional  yang berkecimpung dalam sektor swasta lebih sesuai dengan sistem yang berlaku di negara-negara hukum umum (common law). Dalam hukum perang atau situasi darurat nasonal lainnya, semua aspek fungsi akuntansi  mungkin diatur oleh sejumlah pengadilan atau badan pemerintah pusat. Contohnya adalah dalam masa Nazi Jerman,  ketika persiapan-persiapan perang yang intensif dan kemudian pada saat PD II memerlukan sistem akuntansi nasional yang sangat seragam untuk mengontrol semua aktivitas ekonomi nasional secara total.  
2. Sistem Politik 
Sistem politik yang ada pada suatu negara pun ikut mewarnai akuntansi, karena sistem politik tersebut “mengimpor” dan “mengekspor” standar-standar dan prktik-prakti akuntansi. Sebagai contoh, akuntansi Inggris yang ada semasa pergantian Abad 20, “diekspor” ke negara-negara persemakmuran. Belanda melakukan hal yang sama ke filipina dan Indonesia, Perancis ke negara-negara jajahannya di Asia da Afrika. Jerman menggunakan simpati politik untuk mempengaruhi, antara lain, akuntansi di Jepang dan Swedia.  3. Sifat Kepemilikan Bisnis
 Kepemilikan publik yang besar atas saham-saham perusahaan menyiratkan prinsip-prinsip pelaporan  dan pengungkapan akuntansi keuangan  yang berbeda  dengan perusahaan-perusahaan  yang kepemilikannya didominasi oleh keluarga atau bank. Misalnya, kepemilikan publik yang sangat tinggi  atas saham-saham korporasi di AS telah menghasilkan apa yang dinamakan Sunshine accountingstandards of wide open disclosure, sedangkan ketidakhadiran partisipasi publik  dalam kepemilikan saham perusahaan di Perancis telah membatasi komunikasi keuangan yang efektif hanya ke saluran komunikasi ”insider” saja. Kepemilikan Bank yang tinggi di Jerman juga menghasilkan respon akuntansi yang berbeda. Di AS, AICPA membuat rekomendasi khusus bagi standar dan praktik akuntansi keuangan tertentu yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan non publik yang lebih kecil. 
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis 
Dikotomi yang terjadi antara perusahaan besar dan kecil terus berlanjut, mulai dari masalah asuransi, hingga keseluruh hirarki perusahaan induk-anak, termasuk masalah kompleksitas. Perusahaan konglomerasi besar yang beroperasi dalam lini bisnis yang sangat beragam membutuhkan teknik-teknik pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan kecil yang menghasilkan produk tunggal. Perusahaan-perusahaan multinasional juga membuthkan sistem akuntansi yang berbeda dengan sistem akuntansi perusahaan-perusahaan domestik.      
5. Iklim Sosial 
Iklim sosial turut memberikan sumbangan dalam pengembangan akuntansi diberbagai belahan dunia. Di Perancis, mengarah pada pelaporan tanggungjawab sosial, sebaliknya di Swiss masih sangat konservatif sehingga  perusahaanperusahaan besar swiss melaporkan kondisi keuangannya yang relatif ringkas. Orang Italia masih sangat berorientasi pada pajak, bahkan di beberapa negara Amerika bagian Timur dan Selatan, akuntansi sama dengan pembukuan dan dianggap tidak cocok secara sosial.  
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan 
Kompetensi atau kemampuan manajemen bisnis dan pengguna dari output akuntansi akan sangat menentukan perkembangan akuntansi. Karena secanggih dan sehebat apapun output akuntansi, jika manajemen bisnis dan para pengguna tidak dapat membaca, mengartikan, dan memahaminya hal tersebut tidak akan ada gunanya. 
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif 
Regulasi mengenai perpajakan mungkin memerlukan prinsip-prinsip akuntansi tertentu. Seperti di Swedia, dimana kelonggaran pajak tertentu harus dibukukan secara akuntansi sebelum bisa diklaim bagi tujuan pajak; ini juga merupakan situasi bagi penilaian persediaan metode LIFO di AS. Hukum-hukum perlindungan sosial yang beragam juga mempengaruhi standar-standar akuntansi. Contohnya adalah kewajiban membayar pesangon dio beberapa negara Amerika  Selatan.  
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu 
Dalam beberapa kasus, terdapat peraturan legislative khusus untuk aturan-aturan dan teknik-teknik akuntansi tertentu. Di AS, SEC menentukan standar-standar pengungkapan dan akuntansi bagi perusahaan-perusahaan besar, dengan mengacu pada FASB.  
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
 Semula, kegiatan merger dan akuisisi tidak diperhitungkan secara akuntansi, namun karena penggabungan bisnis yang begitu popular di erofa memaksa akuntansi turut berkembang untuk memenuhi kebutuhan dari mereka yang berkepentingan. 
10. Tahap pembangunan Ekonomi 
Negara yang masih mengandalkan ekonomi pertanian membuthkan prinsipprinsip akuntansi yang berbeda dengan negara industri maju. Di negara pertanian, tingkat ketergantungan pada kredit dan kontrak bisnis jangka panjang mungkin masih kecil. Sehingga akuntansi  akrual yang canggih tidak berguna dan yang dibutuhkan adalah akuntansi kas sederhana. 
11. Pola pertumbuhan Ekonomi 
Kondisi perekonomian yang stabil mendorong peningkatan persaingan memperebutkan pasar-pasar yang ada sehingga memerlukan suatu pola akuntansi yang stabil dan akan jauh berbeda pada negara yang kondisinya sedang mengalami perang berkepanjangan. 
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional 
Karena ketiadaan profesionalisme akuntansi yang terorganisir dan sumber otoritas akuntansi local suatu negara, standar-standar dari area lain atau negara lain mungkin digunakan untuk mengisi kekosongan tersebut. Adaptasi faktorfaktor akuntansi  dari Inggris merupakan pengaruh lingkungan yang signifikan dalam akuntansi  dunia sampai akhir PD II.  Sejak saat itu, proses adaptasi  internasional beralih ke sumber-sumber dari AS. Pengembangan akuntansi, baik yang berasal dari negara itu sendiri atau yang diadaptasi dari negara-negara lain, tidak akan sukses kecuali jika kondisi-kondisi lingkungan seperti yang terdapat dalam daftar diatas dipertimbangkan secara penuh . 

Sistem Akuntansi di Negara-negara Maju Dan Praktek Pengungkapan Akuntansi Dipengaruhi Oleh Perbedaan Tata Kelola Keuangan Perusahaan Suatu Negara

1. Prancis 
Prancis merupakan pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia.Kementrian Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptable General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama pada bulan September 1947. 
     Plan Comptable General berisi:  
    - Tujuan dan prinsip akuntansi serta pelaporan keuangan.  
    - Definisi aktiva, kewajiban, ekuita pemegang saham, pendapatan dan beban.  
    - Aturan pengakuan dan penilaian
    - Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya.  
    - Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya. 
Dasar utama aturan akuntansi di Prancis adalah Hukum Akuntansi 1983 dan Dekrit Akuntansi 1983, yang membuat Plan Comptable General yang wajib digunakan oleh seluruh perusahaan. Ciri khusus akuntansi di Prancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasika. Meskipun akun – akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan peraturan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Prancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan Internasional, bahkan prinsip akuntansi yang diterima umum di AS yaitu GAAP dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi. Alasan utama untuk fleksibilitas ini adalah ketika Direktif ketujuh UE diberlakukan pada tahun 1986, banyak perusahaan multinasional Prancis yang telah menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan prinsip Anglo Saxon untuk keperluan pencatatan saham di luar negeri. 
Regulasi dan Penegakan Aturan 
        Akuntansi Di Prancis terdapat lima organisasi yang terlibat dalam proses penetapan standar yaitu:  
- Counseil National de la Comptabilite atau CNC (Badan Akuntansi Nasional) 
- Comita de la Reglementation Comptable atau CRC (Komite Regulasi Akuntansi) 
- Autorite des Marches Financiers atau AMF (Otoritas Pasar Keuangan)  
- Orde des Expert – Comptables atau OEC (Ikatan Akuntan Publik)  
- Compagnie Nationale des Commisaires aux Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional) 
Pelaporan Keuangan 
      Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini:  
- Neraca  
- Laporan Laba Rugi  
- Catatan atas Laporan Keuangan  
- Laporan Direktur dan Laporan Auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Untuk memberikan gambaran yang sebenarnya dan sewajarnya, laporan keuangan harus disusun sesuai dengan peraturan dan dengan niat baik. Ciri utama pelaporan di Prancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail, yang meliputi hal – hal berikut:  
- Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan  
- Perlakuan akuntansi untuk pos – pos dalam mata uang asing  
- Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi  
- Detail provisi  
- Detail revaluasi yang dilakukan  
- Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo  
- Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham  
- Jumlah komitmen pension dan imbalan pascakerja lainnya 
- Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan  
- Rata – rata jumlah karyawan sesuai golongan  
- Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis 
Pengukuran Akuntansi 
Akuntansi di Prancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan tersendiri harus mematuhi peraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena pajak. 
   - Penilaian aktiva berdasarkan biaya historis.  
   -Aktiva tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis lurus atau saldo berganda.  
   - Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.  
   - Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat dikapitalisasikan dalam keadaan tertentu. 
 Dengan beberapa pengecualian, laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti pendekatan penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk . 

2. Jerman
 Di Jerman lingkungan akuntansi mengalami perubahan terus – menerus. Dalam suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide – ide Inggris – Amerika. Pada awal tahun 1970-an, Uni Eropa mulai mengeluarkan direktif harmonisasi yang harus diadopsi oleh negara – negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagimana yang dipahami di negara – negara berbahasa inggris. Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau dalam bahasa Jerman (Deutches Rechnungslegungs Standard Committee) atau DRSC didirikan tidak lama sesudah itu dan langsung diakui oleh Kementerian sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standard di Jerman. Secara garis besar akuntansi di Jerman mirip dengan sistem yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun demikian penting diperhatikan bahwa standar GASB adalah rekomendasi wajjib yang hanya berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. GASB dibentuk untuk mengembangkan suatu standar Jerman yang sesuai dengan standar akuntansi internasional. Pada tahun 2003 GASB menerapkan strategi baru dan menyelaraskan program kerjanya dengan usaha IASB untuk mencapai konvergensi standar akuntansi secara global. 
Pelaporan Keuangan 
Dalam UU Akuntansi tahun 1985 menentukan ketentuan akuntansi, auditing dan pelaporan keuangan yang berbeda – beda menurut ukuran perusahaan. Ada tiga kelompok ukuran keci, menengah dan besar. UU akuntansi tahun 1985 menentukan isi dan bentuk laporan keuangan yang meliputi:  
- Neraca  
- Laporan Laba Rugi  
- Catatan atas Laporan Keuangan  
- Laporan Manajemen  
- Laporan Auditor 
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan Pengukuran Akuntansi  
- Metode pembelian adalah metode konsolidasi yang utama  
- Aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill.  
- Goodwill dapat disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis selama umur manfaat ekonominya.  
- Usaha patungan dapat dicatat dengan menggunakan metode konsolidasi proporsional atau metode ekuitas.  
- Biaya historis merupakan dasar untuk menilai aktiva berwujud.  
- Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, metode yang digunakan untuk menghitung biaya adalah FIFO atau rata – rata tertimbang. 
- Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya. 

3. Jepang 
Di Jepang Akuntansi dan Pelaporan Keuangan mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan internasional. Untuk memahami akuntansi di Jepang, seseorang harus memahami budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Di Jepang perusahaan – perusahaan saling memiliki ekuitas saham satu sama lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi industry yang meraksasa yang disebut sebagai keiretsu. Modal usaha keiretsu ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi structural yang dilakukan Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi. Pada akhir tahun 1990-an untuk membuat kesehatan ekonomi perusahaan – perusahaan Jepang menjadi semakin transparan dan membawa Jepang lebih dekat dengan standar internasional. 
Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi 
       Pemerintah nasional masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang. Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga UU : Hukum Komersil, UU Pasar Modal dan UU Pajak Penghasilan. Hukum ini disebut sebagai “ sistem hukum segitiga”. Berdasarkan Hukum Komersial, laporan keuangan dan skedul pendukung bagi perusahaan berukuran kecil dan menengah harus diaudit hanya oleh auditor wajib. Auditor wajib tidak perlu memiliki kualifikasi professional dan dipekerjakan oleh perusahaan secara purna waktu.Audit wajib memiliki focus utama pada tindakan – tindakan manajemen yang diambil oleh para direktur dan melakukan tugasnya sesuai dengan aturan hukum. Penetapan standar akuntansi di Jepang terjadi pada tahun 2001 dengan pembentukan Badan Standar Akuntansi Jepang dan lembaga pengawas yang terkait dengannya yang dikenal dengan Lembaga Standar Akuntansi Keuangan.Sebagai organisasi sektor swasta yang independen ASJB diharapkan agar menjadi lebih kut dan lebih transparan dan tidak terpengaruh oleh tekanan politik dan bertujuan khusus. ASJB juga bekerja sama dengan IASB dalam mengembangkan IFRS. 
Pelaporan Keuangan 
      Perusahaan yang didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi hal – hal berikut:  
   - Neraca  
   - Laporan Laba Rugi  
   - Laporan Usaha  
   - Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba Ditahan  
   - Skedul Pendukung 
Pengukuran Akuntansi 
     Hukum Komersial mewajibkan perusahaan – perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi.  
- Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduanya. 
- Anak perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya. 
- Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun.  
- Metode ekuitas digunakan untuk investasi pada perusahaan afiliasi ketika induk dan anak perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan keuangan dan operasionalnya.  
- Persediaan dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau pasar, namun biaya yang paling banyak digunakan  
- Biaya penelitian dan pengembangan dibebankan pada saat terjadinya. 

4. Belanda 
Belanda memiliki akuntansi dan pelaporan keuangan yang relative permisif, tetapi standar praktik dan professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar. Di Belanda akuntansi dianggap sebagai cabang dari ekonomi usaha, sehingga banyak pemikiran ekonomi yang dicurahkan pada topik – topik akuntansi dan khususnya terhadap pengukuran akuntansi. Belanda merupak salah satu pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik yang dapat diterima. 
Regulasi dan Penegakan Aturan 
     Akuntansi Regulasi di Belanda tetap liberal hingga tahun 1970. UU tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan harmonisasi hukum perusahaan didalam UE yang terjadi. Di antara provisi utama UU tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :  
- Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama satu tahun, dan seluruh pos didalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai.  
- Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi yang dapat diterima oleh kalangan usaha).  
- Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan penentuan hasil operasi harus diungkapkan. 
- Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip akuntansi harus diungkapkan secukupnya. 
- Informasi keuangan komparatif untuk periode sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang menyertainya. 
Dewan Pelaporan tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat/tidak dapat diterima secara umum. Dewan tersebut memiliki anggota yang berasal dari 3 kelompok yang berbeda. Dewan tersebut merupakan organisasi swasta dan didanai melalui hibah dari kalangan usaha dan NivRA. NivRA juga terlibat dalam segala hal yang terkait dengan akuntansi di Belanda . 
Pelaporan Keuangan 
        Laporan keuangan wajib harus disusun dalam bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan keuangan harus memuat hal – hal berikut:  
- Neraca  
- Laporan Laba rugi 
- Catatan – catatan  
- Laporan Direksi 
- Informasi lain yang direkomendasikan 
Pengukuran Akuntansi 
Pengukuran akuntansi Belanda memiliki fleksibilitas, hal ini terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan nilai kin untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan – perusahaan Belanda memiliki fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran , dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan perataan laba. 

5. Inggris 
Inggris merupakan negara pertama di dunia yang mengembangkan profesi akuntansi. Konsep penyajian hasil dan posisi keuangan yang wajar juga berasal dari Inggris. Regulasi dan Penegakan Aturan Akuntansi 
    Standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai UU perusahaan. UU tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi:  
- Pendapatan dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual.  
- Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap ketegori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah.  
- Prinsip konservatisama diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan kerugian yang diketahui.  
- Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisiten dari tahun ke tahun diwajibkan . 
- Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi. 
Enam badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan Komite Konsultatif Badan Akuntansi yang berdiri pada tahun 1970:  
- Institut Akuntan Berizin Resmi di Inggris dan Wales / ICAEW 
- Institut Akuntan Berizin Resmi di Irlandia / ICAI  
- Institut Akuntan berizin resmi di Skotlandia / ICAS 
- Asosiasi Akuntan Berizin Resmi dan Bersertifikat / ACCA  
- Institut Akuntan Manajemen Berizin Resmi / CIMA  
- Institut Keuangan dan Akuntansi Publik Berizin Resmi / CIPFA 
Penetapan standar akuntansi di Inggris dikeluarkan dan dikukuhkan oleh enam badan akuntansi di atas. 
Pelaporan Keuangan 
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya mencakup Laporan Direksi, Laporan Laba dan Rugi dan Neraca, Laporan Arus Kas, Laporan Total keuntungan dan Kerugian yang Diakui, Laporan Kebijakan Akuntansi, Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan, dan Laporan Auditor. 

6. Amerika Serikat 
Akuntansi di Amerika Serikat diatur oleh badan sektor swasta (Badan Standar Akuntansi Keuangan) atau FASB, tetapi sebuah lembaga pemerintah juga memiliki kekuasaan untuk menetapkan standarnya sendiri. Pada tahun 2000 AICPA, badan sektor swasta lainnya menetapkan standar auditing. 
Regulasi dan Penegakan Aturan 
      Akuntansi Sistem AS tidak memiliki ketentuan hukum mengenai penerbitan laporan keuangan. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum negara bagian dimana setiap negara bagian memiliki hukum perusahaannya sendiri. Secara umum hukum ini berisi ketentuan atas pencatatan akuntansi dan penerbitan laporan keuangan secara periodic. Terdapat pula prinsip – prinsip yang diterima secara umum / GAAP yang terdiri dari seluruh standar, aturan dan regulasi akuntansi keuangan. SAFS merupakan komponen utama dalam GAAP. Regulasi akuntansi dan auditing di AS merupakan yang paling padat dibandingkan dengan gabungan regulasi negara lain di dunia. Karenanya FASB dan SEC mempertimbangkan untuk mengubah GAAP AS dari standar berdasarkan aturan menuju standar berdasarkan prinsip. 
Pelaporan Keuangan 
      Laporan keuangan perusahaan di Amerika Serikat meliputi Laporan Manajemen, Laporan Auditor Independen, Laporan Keuangan Utama, Diskusi Manajemen dan Analisis atas Hasil Operasi dan Kondisi Keuangan, dan Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling penting terhadap laporan keuangan, Catatan atas Laporan Keuangan, Perbandingan data Keuangan tertentu selama lima atau sepuluh tahun dan Data kuartal terpilih. 
Pengukuran Akuntansi 
       Aturan pengukuran akuntansi di AS mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan pengakuan transaksi dan peristiwa sangat bergantung pada konsep penandingan. Jika terjadi perubahan, maka perubahan dan pengaruhnya harus diungkapkan . 

Sumber : 
http://eghasyamgrint.wordpress.com/2013/04/21/bab-1-pendahuluan-akuntansi-internasional/  
http://agusw77.files.wordpress.com/2009/06/perkembangan-akuntansi-internasional4.pdf 
anita sari , dkk. 2013. Makalah Akuntansi Internasional komparatif . Depok:Universitas Gunadarma