Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh
pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan .
Dalam perencanaan audit, auditor harus mempertimbangkan
antaralain :
Masalah yang
berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan indutri dimana satuan
usaha tersebut beroperasi didalamnya .
kebijakan
dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut .
Metode yang
digunakan oleh satuan usaha tersebut dalam mengolah informasi akuntasi
yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk
mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan .
Penetapan
tingkat risiko pengendalian yang direncanakan .
Pertimbangan
awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit .
Pos laporan
keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian ( adjustment)
Kondisi yang
mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti
risiko kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi
antar pihak-pihak yang mempunnyai hubungan istimewa .
Sifat
laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada pemberi tugas .
Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam
perencanaan dan supervise biasanya mencakup review terhadap catatan auditor
yang berkaitkan dengan satuan usaha dan diskusi dengan staf lain dalam kantor
akuntan dan pegawai satuan usaha tersebut . Contoh prosedur tersebut meliputi ;
Meriview
arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanent, laporan keuangan, dan
laporan audit tahun lalu .
Membahas
masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan staf kantor akuntan
yang bertanggungjawab atas jasa non audit bagi satuan usaha .
Menagjukan
pertanyaan tentang berkembangan bisnis saat ini yang berdampak pada satuan
usaha .
Membaca
laporan keuangan interim tahun berjalan .
Membicarakan
tipe, luas, dan waktu dengan tim manajemen, dewan komisaris atau komite
audit .
Mempertimbangkannya
dampak diterapkannya pernyataan standar akuntasi dan standar audit yang
ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia
, terutama yang baru .
Mengkoordinasi bantuan dari pegawai
satuan usaha dalam penyiapan data .
Menentukan luasnya keterlibatan jika
ada, konsultan, spesialis dan auditor intern .
Membuat jadwal pekerjaan audit .
Menentukan
dan mengkoordinasikan kebutuhan staf audit .
Melaksanakan
diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh tambahan informasi
untuk tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat
mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal-hal yang berkaitan
dipandang perlu .
Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-baiknya,
auditor harus memahi bisnis klien dengan sebaik-baiknya, termasuk sifat dan
jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode
produksi, pemasaran, distribusi dan lain-lain .
Auditor harus menyusun Audit Plan, segera setelah Engagement
Letter disetujui oleh klien .
Isi dari Audit Plan mencakup ;
1.Hal-hal mengenai clien .
a.Bidang usaha klien, alamat, nomor telepon, dan
lain-lain .
b.Status hukum perusahaaan .
c.Accounting policy .
d.Neraca komparatif dan perbandingan penjualan,
laba/rugi tahun lalu dan sekarang .
Hubungan antara assurance, attestation, dan auditing .
Assurance services
:meningkatkan kualitas informasi atau
isi informasi untuk pengambil keputusan
Reabilitas
dari sistem informasi
Cukup
tidaknya sistem manajemen resiko
Efektivitas
dari sistem pengukuran kinerja
Cukup
tidaknya keamanan atas transaksi komersial
Attentions
Services : memberikan opini atas reliabilitas dari pernyataan seseorang
Asersi
tentang pengendalian intern
Asersi
tentang ketaatan terhadap ketentuan-ketentuan dalam kontrak
Asersi tentang ketaatan terhadap
undang-undang dan peraturan-peraturan
Auditing : asersi tentang kewajaran penyajian
laporan keuangan
Menurut Skrisno Agoes,
Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara
kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan
yang telah disusun oleh manajemen, berserta catatan-catatan pembukuan dan
bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut .
Auditing dan Asersi
Manajemen
Asersi adalah reprsentasi manajemen mengenai kewajaran
laporan keuangan Auiditing Standards Board (ASB), suatu badan yang dibentuk
AICPA untuk memformulasikan standar auditing dan interpretasinya, mengklasikan
asersi laporan keuangan sebagai berikut ;
Existence
atau occurance
Comleteness
Rights and
obligations
Valuation
atau allocation
Presentation
and disclosure
Tugas auditor adalah untuk menentukan apakah represetasi(asersi)
tersebut betul wajar ; maksudnya untuk meyakinkan “tingkat keterkaitan antara
asersi tersebut dengan kriteria yang ditetapkan “ .
Auditing merupakan suatu proses sistematik, yang terdiri dari
lamhkah- langkah yang berurutan, termasuk
evalusi
internal accounting control
test
terhadap substansi transaksi-transaksi saldo .
Mengapa diperlukan audit?
Audit atas laporan keuangan diperlukanoleh perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas pemegang saham .
Biasanya setahun sekali dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) para pemegang saham akan meminta pertanggungjawaban manajemen perusahaan
dalam bentuk laporan keuangan .
My name's KAREN, KENLLY KAREN .
I always say; Yes, I can and Never Say Never .
My life is my soul, My soul are , drawing or painting, basketball, musics, traveling, and play guitars .
But, that's just to worship Jesus .
The important: LOVING GOD LOVING PEOPLE . JBU